Friday, December 08, 2006

Indonesia Book Fair 2006

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 11:20 AM 0 komentar
Acara pameran yang rutin Ummi dan Abi sambangi setiap tahun adalah Islamic Book Fair setiap bulan Maret/April dan Indonesia Book Fair setiap bulan Oktober (tapi tahun ini mundur menjadi Desember).

Tema Book Fair tahun ini adalah "The Growth of Papua" , untuk lebih jelas bisa cek di http://www.indonesiabookfair.com

Seperti biasa, Ummi berjanji tidak akan kalap lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Pokoknya tahun ini fokus akan mencari buku yang berkaitan dengan anak-anak.

Fokus ... fokus .... fokus...

Setelah berputar-putar beberapa kali, akhirnya Ummi dan Abi memutuskan pulang.

Hasilnya, alhamdulillah Ummi sudah lebih baik daripada tahun lalu atau Islamic Book Fair kemaren. Pembelian di luar rencana hanya ada 1 buku, yaitu The International Jew - nya Henry Ford

Wednesday, December 06, 2006

Kebun Binatang Ragunan

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 8:41 AM 0 komentar
Minggu ini Ummi, Abi, dan Daffa ke kebun binatang Ragunan.
Di pusat Primata Schmutzer kami melihat beberapa ekor kera dengan ukuran yang mungil dalam satu kandang. Ummi gemez banget melihat bayi-bayi Lutung yang imut-imut dan bertampang polos itu.






Trus Ummi main layangan sama Daffa.

Monday, December 04, 2006

Namanya juga anak-anak

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 8:25 AM 0 komentar
Suatu hari di acara rekreasi bersama. Ummi melihat salah seorang anak bu Isma yang namanya Kautsar, umurnya sekitar 5 atau 6 tahun, sedang asyik menggambar.

"Bang! Lihat deh temen Abang lagi menggambar!"
Lalu Daffa yang ada di sebelah Ummi ikut memperhatikan.
"Bagus ya Bang, gambarnya. Pinter banget dia. Dia bisa bikin gambar robot. Robot apa ya? Ultraman atau Power Ranger?"

Daffa lalu tersenyum-senyum dan berkata,"Namanya juga anak-anak, Mi!"

Saturday, December 02, 2006

Handphone

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 8:31 AM 0 komentar
Rasanya dulu waktu belum jaman ngetren handphone alias ponsel alia hape, hidup biasa aja tanpa barang yang satu itu. Tapi kok lama kelamaan kita jadi tergantung ya sama hape.

Dalam sejarah Ummi, yang namanya ganti hape itu bukan karena ngikuti mode.

Duluuuu pertama kali punya handphone tahun 1999, Ummi dibeliin Nokia model 5110 yang warna hijau yang kayak gini nih

Trus tahun 2000 Ummi ganti hape karena diminta tukeran sama bude Anis. Jadilah pake motorola, tapi Ummi lupa model apa. Nah Ummi coba cari-cari i inet, ini dia hasilnya L7089.
Nah setelah nikah sama Abi, Ummi ganti hape lagi. Kali ini ganti karena motorolla Ummi suda bener-bener menyedihkan kondisinya. Pernah bisa denger orang nelpon tapi yang nelpon gak bisa denger suara Ummi. Selidik punya selidik handsetnya rusak, trus Ummi pasangin handsfree-nya biar ngomongnya nggak langsung dari handset. Wah, Ummi diketawain temen-temen. Tapi ya tetep cuek.

Sampai akhirnya Abi gak tega dan ngebeliin hape baru mereknya Sony Ericsson - Ummi juga gak tahu model apa. Hape motorollanya dijual deh ke tukang loak (bo'ong!)

Nah si Sony Ericsson itu umurnya cukup lama, kira-kira sampai Daffa umur setahun lebih(2004). Tapi nasibnya sangat mengenaskan. Dia jatuh dari kantong baju Ummi. Jatuhnya di jalan Arteri Pondok Indah, deket Jl.Bungur. Lalu dia terlindas ban-ban mobil yang melintas. Pokoknya tidak terselamatkan. Ummi dan Abi hanya terpana menyaksikan kecelakaan itu.

Si Abi memang baik, tidak lama kemudian dia belikan Sony Ericsson T610 yang begini nih:

T610 ini cukup bandel. Tapi karena keseringan dibanting-banting anak-anak Ummi, meskipun udah dicoba direparasi, dia akhirnya mengembuskan napas terakhir pada bulan Juni 2006. Sampai sekarang jasadnya masih ada.

Berikutnya sebagai pengganti adalah K750i. Namun umurnya bersama Ummi sangat pendek, cuma 2 bulan. Dia menghilang karena keteledoran Ummi. Ntah di mana ......
Katanya sih Abi mau menghukum Ummi, gak usah pake hape lagi. Yah, masa marketing gak punya hape? Ya udah Ummi pake hape Abi yang jadul banget si 3110, ini dia gambarnya:

Suatu malam, Abi nanya di mana si Nokia tua itu. Ummi lupa, di mana ya..... Trus Abi nyuruh dimisscall dari rumah. Eh, lho, kok bunyinya lain? Kok nggak bunyi monophonic? Kok bunyinya nyaring gitu?

Surprise .... Abi beliin K790i!
Thanks ya ...... No words to say but Alhamdulillah and thank you!












Tuesday, November 21, 2006

Me and my sons

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 11:47 AM 0 komentar
I said "cheese"; he said "Mmmm"

Calm and confidence

Nyureng and nyureng

Nyengir and nyengir


Wednesday, August 02, 2006

Lama nggak ngapdet

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 1:29 PM 0 komentar
Ummi bener-bener lari marathon dua bulan ini. Beberapa kali ummi pulang malam, pernah ngajak Daffa ke kantor pas hari Sabtu, nggak sempet cuti pas liburan sekolah Daffa, ngerjain tugas kantor di rumah sampai malam eh pagi.

Jadinya, ngintip internet cuma buat ngecek email masuk, ngemail data, dan browsing cari data untuk meeting. Kadang sempet nengok blog, tapi nggak punya kesempatan ngapdet. Suka malu kalo ditanya temen-temen kok lama nggak diapdet.

Sekarang Ummi punya kesempatan untuk cerita beberapa kejadian yang Ummi alami. Misalnya ketika ngajak Daffa ke Bandung dua minggu yang lalu. Gara-garanya si Abi pengen jalan dan Daffa juga nanyain terus di mana sih Bandung, kan Bandung ada di dalam lagu naik kereta api tut tut tut ....... Tapi dia nggak pernah diajak ke Bandung.

Makanya sepanjang perjalanan dia nanya terus, "Mana sih Bandungnya, mana sih Bandungnya." Daffa ternyata sangat menikmati Bandung. Walaupun hari itu cuma sebentar jalan-jalan di Cihampelas. Kenapa Cihampelas? Karena di sana banyak tokoh-tokoh kartun yang dijadikan objek penarik perhatian pengunjung toko-toko baju. "Itu ada Tarzan, Superman, Batman, Ultraman ..."

Trus minggu kemarin Ummi nyobain bikin brownies kukus, gara-gara ngeliat Brownies Kukus Amanda. Tapi karena nggak ngukur dulu, ternyata dandang yang Ummi punya nggak cukup menampung loyang kotak. Gimana dong! Bahan-bahan udah disiapin. Haruskah gagal hanya karena dandang? Buru-buru Ummi nelpon ke rumah Nenek untuk minjam dandang raksasa. Dari pengalaman ini, Ummi jadi pengen beli kukusan seperti punya Bude Anis yang dibeli di Mayestik. Alhamdulillah berhasil. Sama si Abi, itu brownies dijadiin hidangan pengajian Bapak-bapak RT.

Tadi pagi Ummi seneng banget ngeliat Faw-faw. Pas Ummi lagi tahajjud sama Abi, Faw-faw bangun kemudian dia merengek-rengek. Ummi dan Abi dengar sih tapi karena udah nanggung, kita nggak batalin shalat. Eh, tangisannya berhenti dan dia turun dari tempat tidur menghampiri Ummi dan Abi. Dia berdiri di depan Ummi sambil memainkan mobil-mobilan Daffa yang tergeletak. Begitu melihat Ummi dan Abi membaca salam, dia langsung menarik mukena Ummi sambil berkata, " Ka ka!" (maksudnya nyuruh buka mukena). Ummi pun membuka mukena. Sambil tersenyum dia memeluk Ummi, dan seperti biasa meminta jatah ASI.

Monday, June 26, 2006

Performance Day

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 9:37 AM 1 komentar
Ummi mencoba membangunkan Daffa lebih pagi karena hari Sabtu, 24 Juni 2006 ini akan ada Performance Day Jakarta Islamic School (JISC1) di Gedung BKOW Kalimalang.

Kan sudah sebulan ini Daffa berlatih tarian burung bersama teman satu timnya; Argia, Abi Dzar, Bintang, Faiz, Faishal, Raihan, Rakhan, dan Titan. Bahkan dua hari berturut-turut mereka berangkat dari JISC1 Pondok Indah ke Kalimalang untuk gladi resik.

Pagi itu Gedung BKOW belum terlalu penuh, tapi anak-anak dengan kostum warna-warni sudah mulai meramaikan ruangan. Beberapa di antaranya menaiki panggung, melompat-lompat, dan berlari-lari.

Daffa dan teman-temannya memasuki ruang ganti pakaian untuk mengenakan pakaian berwarna hijau dengan sayap, ekor, dan kepala burung. Satu per satu mereka melepas pakaian dan menggantinya dengan kostum burung itu. Setelah berganti kostum ibu-ibu mulai sibuk memotret mereka.

Eng ing eng. Daffa mulai menunjukkan tanda-tanda kegelisahan. Semakin lama suasana belakang panggung makin riuh dan kisruh. Keringatnya mulai keluar karena AC –nya tidak sebanding dengan jumlah makhluk-makhluk kecil itu.

"Ummi, gendong! Aku gerah"
"Ummi gatal, aku nggak suka bajunya"

Berbagai cara sudah dijalankan untuk membujuk Daffa memakai kembali kostumnya. Abi pun ikut-ikutan membujuk. Tapi dia semakin rewel dan mulai menangis. Padahal mereka akan tampil sebagai penari pembuka.

Ya sudah, akhirnya kami mengalah. Kostum dibuka dan kami hanya menonton penampilan teman-temannya.Tidak menunggu acara selesai, Daffa mengajak pulang. Di perjalanan Abi tertawa melihat kelakuan anaknya.

Thursday, June 15, 2006

Penari dan Penyanyi

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 10:52 AM 1 komentar
Akhir-akhir ini Daffa gemar sekali menyanyi. Lagu apapun yang dia dengar akan segera terekam dan akan muncul sesuka dia. Belum lama ini salah satu merek diaper yang dipakai Faw-Faw memberikan hadiah berupa CD lagu anak-anak. Setelah mendengar beberapa kali, Daffa pun mulai menyanyikan lagu-lagu Bintang Kecil, Ambilkan Bulan, Tik-Tik Bunyi Hujan, dan lain-lain.

Guru-gurunya pun menuturkan hal yang sama. Baru sekali Daffa diajari sebuah lagu, keesokan harinya dia sudah menyenandungkan lagu itu sambil bermain.

Yang lucu adalah ketika menyanyikan sebuah lagu dengan lirik, "Aku ... adalah lelaki ... dst". Ummi menatapnya dengan pandangan heran, "Dari mana abang dengar lagu itu?" Daffa pun tersipu-sipu. "Itu kan lagu orang dewasa Bang. Mendingan abang ganti liriknya"

Tidak lama kemudian Ummi mendengar senandungnya, "Aku ... adalah si Daffa ... anak yang soleh ..."

Si Adek Faw-Faw punya kebiasaan lain lagi. Setiap kali mendengar irama, tidak peduli apakah itu musik atau cuma sekedar bunyi motor distarter ... dia akan bergoyang-goyang mengikuti irama tersebut. Kadang kepala yang digoyang-goyang, kadang pantat, kadang malah perutnya. Suatu kali dia sedang minum ASI sambil tiduran, begitu mendengar suara irama permainan komputer edukatif milik abangnya, dia langsung bangkit dan bergoyang.

Begitu mendengar Ummi berkata, "Nggak, ngaak, nggak." sambil menyuruhnya berbaring lagi, Faw-Faw akan menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali sementara mulutnya mengeluarkan suara,"Da' ... da' ... da'..."

Walah-walah dasar anak-anak ....

Friday, May 12, 2006

Menjelang empat tahun kebersamaan

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 9:16 AM 2 komentar
Terkenang berbenihnya cinta antara dua manusia yang tak saling kenal sebelumnya
Kini hampir empat tahun bersama menyusuri pematang kehidupan

Empat tahun belum lama ....
Bau melati itu juga masih tercium di sudut-sudut ruangan
Baju pengantin itu juga belum usang benar

Empat tahun itu sebentar
Andaikan masih panjang perjalanan

Empat tahun itu panjang
Ketika diri tak tahu berapa waktu yang diberi Ilahi

Kekasih ....
Terima kasih.

Tuesday, April 25, 2006

RUU APP dalam kontroversi

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 2:26 PM 0 komentar
LEGAL OPINION URGENSI RUU ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI (RUU APP)
Tim Pengajar FHUI -Depok (Fatmawati, SH. MH. Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si. Yetty Komalasari Dewi, SH. M.Li.)

Dalam ilmu hukum dipelajari tentang kaedah hukum (dalam arti luas). Kaedah hukum (dalam arti luas) lazimnya diartikan sebagai peraturan, baik tertulis maupun lisan, yang mengatur bagaimana seyogyanya kita (suatu masyarakat) berbuat atau tidak berbuat. Kaedah hukum (dalam arti luas) meliputi asas-asas hukum, kaedah hukum dalam arti sempit atau nilai (norma), dan peraturan hukum kongkrit.
Asas-asas hukum merupakan pikiran dasar yang umum dan abstrak, merupakan latar belakang peraturan hukum konkrit yang terdapat di dalam dan di belakang setiap sistem hukum yang terjelma dalam peraturan perundang-undangan dan putusan hakim. Sementara itu, kaedah hukum dalam arti sempit atau nilai (norma) merupakan perumusan suatu pandangan obyektif mengenai penilaian atau sikap yang seyogyanya dilakukan atau tidak dilakukan, yang dilarang atau dianjurkan untuk dijalankan (merupakan nilai yang bersifat lebih kongkrit dari asas hukum).

Berkaitan dengan RUU Pornografi dan Pornoaksi, berdasarkan argumentasi yuridis (perspektif ilmu hukum), maka RUU ini memiliki dasar pembenar sebagai berikut:
Berdasarkan asas Lex Specialis Derogat Legi Generalis, maka RUU ini nantinya akan berlaku sebagai hukum khusus, yang akan mengesampingkan hukum umum (dalam hal ini adalah KUHP) jika terdapat pertentangan diantara keduanya. Hal ini sudah banyak terjadi dalam UU di R.I., sebagai contoh adalah UU Kesehatan sebagai lex specialis (hukum yang khusus) dengan KUHP sebagai lex generalis (hukum yang umum). Dalam Pasal 15 ayat (1) UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan diatur perihal diperbolehkannya aborsi atas indikasi medis, yaitu dalam keadaan darurat yang membahayakan jiwa ibu hamil dan atau janinnya. Berbeda dengan UU Kesehatan, KUHP sama sekali tidak memperkenankan tindakan aborsi, apapun bentuk dan alasannya. Artinya dalam hal ini, jika terjadi suatu kasus aborsi atas indikasi medis (seperti diatas), berdasarkan asas Lex Specialis derogate Legi Generalis, maka yang berlaku adalah UU Kesehatan dan bukan KUHP;
Berdasarkan asas Lex Posteriori Derogat Legi Priori, maka RUU ini nantinya akan menjadi hukum yang disahkan belakangan, yang akan menghilangkan hukum yang berlaku terlebih dahulu (KUHP) jika terjadi pertentangan diantara keduanya.

Sedangkan berdasarkan argumentasi logis, maka RUU ini dapat dibenarkan dengan alasan sebagai berikut:
Pornografi dan Pornoaksi yang marak belakangan ini tidak saja membawa korban (victim) orang dewasa tetapi juga anak-anak. Dalam kaitan ini, UU Perlindungan Anak No. 23 tahun 2002 tidak menyinggung sedikit-pun tentang masalah pornografi anak (child-pornography). Namun mengatur (senada dengan Convention on the rights of the Child 1989) bahwa anak wajib dilindungi dari 'bahan-bahan dan material' yang illicit dan membahayakan perkembangan jiwa dan masa depannya. Pornografi adalah satu bentuk illicit materials yang dapat membahayakan perkembangan jiwa anak. Oleh karena itu, diperlukan suatu dasar hukum untuk melindungi anak-anak dari masalah pornografi.
UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, tidak memiliki klausul yang cukup melindungi pers dan khalayak dari penyalahgunaan pornografi.
UU tentang Penyiaran No. 32 tahun 2002 juga tidak banyak mengatur dan melindungi khalayak penyiar dan pemirsa dari penyalahgunaan pornografi dan pornoaksi.

Secara fitrah manusia memang memiliki kebutuhan seksual dan tidak ada seorangpun yang berhak mengambil hak dasar ini. Namun demikian, bagaimana menggunakan kebutuhan seksual ini agar tidak memberikan dampak yang negative terhadap masyarakat luas, tentu saja perlu diatur.

Sebagai perbandingan:
USA yang memiliki nilai-nilai budaya yang cenderung lebih 'permissive' dibandingkan Indonesia, misalnya, memiliki Child Obscenity and Pornography Prevention Act of 2002.
Di Inggris ada Obscene Publications Act 1959, dan Obscene Publications Act 1964 yang masih berlaku sampai sekarang, yang mengatur dan membatasi substansi atau gagasan dalam media yang mengarah kepada pornografi.
Di dalam sistem hukum Civil Law (European Continental), UU berperan dalam pembentukan hukum. Salah satu tujuan pembentukan hukum (UU) adalah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi diantara anggota masyarakat (pemutus perselisihan).

Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa seiring dengan kemajuan zaman, kehidupan masyarakat-pun mengalami perubahan. Oleh karenanya, hukumpun harus mengikuti perubahan/perkembangan masyarakat agar hukum mampu menjalankan fungsinya tersebut. Artinya, jika hukum tidak diubah sesuai dengan perkembangan masyarakatnya, maka hukum menjadi mati dan tidak mampu mengatasi masalah sosial yang terjadi/muncul dalam suatu masyarakat. Masalah pornografi dan pornoaksi mungkin dulu belum dianggap atau dinilai penting, namun demikian beberapa tahun belakangan ini, seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informatika, masalah tersebut telah memberikan dampak social yang sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.

Dalam kaitannya dengan RUU ini, walaupun menurut sebagian orang masalah pornografi dan pornoaksi dapat diselesaikan oleh KUHP khususnya pasal 281 dan 282, namun apabila dicermati sebenarnya pasal-pasal tersebut pun masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu tentang kriteria kesusilaan dan tentang ancaman hukuman.

Keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kriteria Kesusilaan. KUHP tidak memberikan definisi atau batasan yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan 'kesusilaan'. Tentu saja hal ini menyebabkan terjadinya 'multitafsir'terhadap pengertian kesusilaan, dengan kata lain, kapan seseorang disebut telah bertingkah laku susila atau asusila (melanggar susila). Terjadinya penafsiran yang berbeda terhadap suatu ketentuan dalam UU seharusnya tidak boleh terjadi karena ini menyebabkan ketidakpastian hukum. Oleh karena itu, jika RUU Pornografi dan Pornoaksi justru memberikan pengertian dan batasan yang lebih jelas atau detail, seharusnya secara logis hal ini dapat dibenarkan. Logikanya, suatu peraturan yang lebih jelas atau detail justru akan menghindari terjadinya ketidakpastian hukum dan menghindari implementasi yang sewenang-wenang dari aparat penegak hukum (non-arbitrary implementation). Dan jika kepastian hukum justru dapat tercapai dengan adanya RUU ini, maka seharusnya kita mendukungnya. Ancaman Hukuman. Ancaman hukuman yang terdapat pada pasal 281 dan 282 KUHP sangat ringan. Kedua pasal tersebut yang dianggap oleh sebagian orang sudah cukup untuk mengatasi atau mengantisipasi masalah pornografi dan pornoaksi, hanya memberikan maksimal hukuman penjara 2 tahun 8 bulan dan maksimal denda Rp. 75.000 (lihat pasal 282 ayat 3). Jika tujuan dijatuhkannya hukuman adalah untuk mencegah orang untuk melakukan perbuatan tersebut, jelas hukuman maksimal penjara dan denda seperti diatas (2 tahun 8 bulan dan 75.000), tidak akan memberikan dampak apapun pada pelakunya. Ancaman hukuman tersebut tidak memiliki nilai yang signifikan sama sekali untuk ukuran sekarang.

Berdasarkan paparan di atas, sebenarnya RUU APP ini memiliki cukup legitimasi baik dari sisi yuridis maupun sosiologis. Hanya saja, disarankan untuk lebih memperbanyak atau memperkuat argumentasi yuridis bahwa RUU ini memang dibutuhkan walaupun telah diatur secara tersebar dalam berbagai peraturan perundang-undangan (argumentasi kelebihan RUU ini dibandingkan pengaturan yang telah ada).

Sebagai contoh, UU Kesehatan sebagaimana telah dijelaskan di atas. Disamping itu ada juga UU KDRT, yang sebenarnya secara substansi telah diatur dalam KUHP, tetapi toh dapat diberlakukan UU KDRT karena memiliki argumentasi logis yang merubah kekerasan dalam rumah tangga dari delik aduan (dalam KUHP) menjadi delik biasa (dapat dilaporkan oleh siapa saja yang melihat atau mengetahui peristiwa tersebut).

Kemudian, harus diakui bahwa ada beberapa rumusan yang belum 'pas betul' dengan tujuan pembentukan RUU ini, yaitu antara lain rumusan/ definisi tentang 'pornoaksi'. Karena dalam pelbagai literature agak sulit secara legal formal untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan 'pornoaksi'. Sedangkan, definisi 'pornografi' sudah lumayan tercover dalam RUU APP, di –mix dengan definisi pada UU sejenis di negara lain dan encyclopedia. Maka, suatu studi yang lebih kritis tentang 'pornoaksi' amat perlu dilakukan.

Untuk keberlakuan RUU APP ini, dapat mengikuti metode pemberlakuan UU Lalu Lintas (penggunaan seat-belt), dimana diberikan cukup waktu untuk sosialisasi RUU ini, atau masa transisi, dan setelah sekian tahun (misal 2 atau 3 tahun), barulah RUU ini diberlakukan secara penuh.

Wilayah Perdebatan dan Kontroversi Selama ini wilayah perdebatan dan kontroversi yang paling banyak diungkap oleh para penolak RUU APP ini adalah :
• Apakah pornografi dan pornoaksi adalah issue public atau issue privat yang berarti termasuk ranah publik-kah atau ranah privat?
• Apakah pornografi dan pornoaksi ada dalam wilayah persepsi yang berarti masuk dalam ranah moral dan agama (yang berarti pelanggaran terhadapnya hanya dapat dikenakan sanksi moral atau sanksi agama) ataukah masuk dalam ranah hukum public dan kenegaraan yang berarti dapat dikenakan sanksi hukum yang mengikat dan memaksa (sanksi pidana).
• Apakah pelarangan terhadap pornografi dan pornoaksi adalah suatu bentuk pelanggaran HAM terhadap kebebasan berekspresi dan kebebasan pers ataukah justru perlindungan terhadap pers yang sehat dan edukatif dan perlindungan terhadap anak dan khalayak penikmat pers dan media.
• Apakah pelarangan terhadap pornografi atau pornoaksi adalah suara dari mayoritas masyarakat ataukah semata-mata 'pemaksaan' issue dari 'kelompok-kelompok tertentu' saja atau bahkan sebagai 'pintu masuk pemberlakuan syari'at Islam di Indonesia'? • Apakah pornografi memang harus diatur dengan Undang-Undang, atau cukup diserahkan pada UU yang ada saja (jawabannya ada di atas).
• Apakah pelarangan pornografi dan pornoaksi tidak akan menimbulkan viktimisasi terhadap perempuan ataukah malah menimbulkan viktimisasi perempuan?

Menurut hemat kami, keberatan-keberatan tersebut harus disikapi dengan proporsional. Ada memang ranah yang harus diseimbangkan, bahwasanya pelanggaran pornografi misalnya tidak boleh sekali-sekali melanggar hak anak dan perempuan. Bahwasanya pornografi disini aktornya adalah laki-laki dan perempuan, tidak hanya perempuan, sehingga kekhwatiran terhadap viktimisasi terhadap perempuan mestinya tak usah terjadi. Bahwasanya pornografi memang harus diatur dengan UU karena ketidakdigdayaan UU yang ada. Juga, karena di negara-negara barat saja pornografi memiliki pengaturan tersendiri. Dan, bahwasanya RUU APP ini bukan agenda sektarian kelompok-kelompok tertentu saja (apalagi sebagai pintu masuk Syari'at Islam seperti selama ini dikhawatirkan khalayak penolak dan pengamat asing), melainkan lahir dari suatu kebutuhan untuk menciptakan media yang sehat dan edukatif disamping sebagai legislasi yang menjamin perlindungan terhadap masyarakat, utamanya anak-anak dan kaum perempuan dari penyalahgunaan pornografi dan pornoaksi. Yang terakhir, suatu RUU semestinya harus mencerminkan keadilan dan kepastian hukum (justice and certainty of law), maka suatu studi mendalam diiringi proses penyusunan yang aspiratif (akomodatif terhadap suara-suara dan kebutuhan dalam masyarakat maupun pemerintah) sudah semestinya dilakukan. Wallahua'lam
Depok, 8 Maret 2006
From: Heru Susetyo Date: Mar 10, 2006 7:20 PM

Monday, April 17, 2006

Long Weekend (reuni dan jalan-jalan)

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 10:35 AM 0 komentar
14 April 2006
Ketemuan sama temen-temen TPG 32 di rumah Ephi.

Pagi-pagi Ummi dan Emung sudah sibuk bikin mie goreng dan oseng-oseng daun pepaya yang mau dibawa ke Cibinong, tempat Ummi dan temen-temen mau ngumpul. Emang kita sengaja nggak mau ngerepotin nyonya rumah, jadi yang mau datang dianjurkan bawa makanan sendiri-sendiri. Nyonya rumah Cuma nyediain nasi putih, air minum, dan rujakan.

Setelah Daffa didandanin, bawaan disiapkan, dan pamitan sama Faw-faw; kami bertiga bergerak menuju Pasar Rebo. Di sinilah Abi menurunkan Ummi dan Daffa dengan perasaan was-was.

"Hati-hati, ya In"
"Insya Allah. Kok khawatir gitu sih? Ibu-ibu lain juga sering pergi-pergi sendiri."
"Kan bawa Daffa."
"Jadi nggak khawatir sama ummi? Mentang-mentang Ummi bekas preman."

Lalu Ummi dan Daffa naik angkot ke Cibinong. Tadinya mau naik bis Bogor-Kp Rambutan, tapi Abi lebih tenang kalo kami naik angkot. Setelah ganti angkot 2 kali, akhirnya kami sampai di Perumahan Bumi Sentosa, Ds.Nanggewer, Bogor.

Daffa senang sekali berlari-lari di jalanan yang sepi itu. Sementara Ummi mencoba menelepon nyonya rumah. Gak lama kemudian Ephi datang menjemput dengan sepeda motornya.

Sekarang Ummi yang seneng banget, karena sejak lulus udah jarang banget ketemu temen-temen Ummi. Ada Ephi, Ika, Tisna, Dini, Melly, Lin, dan Tiffa. Kalau dua yang Ummi sebut terakhir relative sering ketemu, paling tidak setahun sekali. Pengennya sih ketemuan lebih banyak lagi, tapi segini juga Ummi udah seneng. Sayangnya Risa tidak bisa dihubungi dan Meity sibuk, sehingga mereka tidak hadir.

Mereka ini temen-temen Ummi waktu kuliah. Menikmati serunya kuliah di TPG yang terkenal belajar belajar dan belajar terus. Nggak nyangka deh sekarang sudah pada jadi ibu-ibu. Ephi yang sudah lulus S2 jadi ketua pengajian ibu-ibu kompleks dan buka TPA, Tiffa "ibu dosen" sedang menyelesaikan masternya, Ika jadi ibu rumah tangga saja, Dini jadi wirausahawati yang berkutat dengan terigu dan adonan, Tisna yang makin gemuk masih kerja dan bergelut dengan GCMS (praktikum banget!), Lin jadi guru computer di Al Azhar, sementara Melly menyeberang ke dunia lain di luar pangan, yaitu perbankan.

O, ya Daffa jadi yang paling ganteng di sana karena semua ibu-ibu yang hadir hanya memiliki anak-anak perempuan. Weh, Tiffa sampe nanya gimana resepnya punya anak laki-laki.

Mie goreng yang Ummi bawa ludes, karena anak-anak pada demen banget makannya. Sementara oseng daun pepaya diminati para ibu yang masih menyusui. Dini membawa brownies kukus buatan sendiri. "Boleh pesan," katanya. Tiffa membawa ayam serundeng yang rasanya sangat legit, full bumbu. Biasa deh pada nanya-nanya resepnya. Ika membawa kue-kue, yang katanya dibuat sendiri oleh produsennya. Melly dan Tisna nyeletuk, "Karena kalian sudah membawa banyak makanan, biarlah kami yang menikmati."

Setelah ngobrol dan menikmati hidangan tibalah saat yang menyedihkan, yaitu berpisah, terutama bagi Ika yang datang terlambat.

Di tengah gerimis Ummi dan Daffa pulang. Tadinya mau naik bis, tapi karena gerimis sudah turun dan bis tidak juga datang, kami naik angkot lagi. Di pasar Cibinong kami ganti naik bis kembali ke Jakarta.

Akhirnya menjelang Ashar, Ummi dan Daffa sampai di Mall Cijantung tempat janjian dijemput lagi sama Abi. Sebelumnya Abi nelpon 3 kali nanyain kami sudah sampai mana.


15 April 2006
Ketemu Teman Lama (Lagi)

Ummi diajak Abi kondangan di Asrama Haji Pondok Gede barengan Hery sekeluarga yang merupakan sahabat Abi sejak kuliah. Untungnya Rani, istri Hery, sudah akrab dengan Ummi sehingga Ummi tidak terlalu bengong saat resepsi.

Begitu sampai di tempat resepsi Abi dan Hery langsung bergabung dengan bapak-bapak bekas teman kuliahnya.

Tadinya Ummi pikir cuma akan berdua dengan Rani. Eh ternyata Ummi ketemu dengan temen seangkatan di IPB. Namanya Rini dari jurusan Gadis Manis Sebelah kehutanan (GMSK, yang bener Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga). Alhamdulillah, dari Rini, Ummi dapat nomor telepon beberapa temen lagi.

Pas pulang Ummi berniat basa-basi ngenalin diri dan Abi dengan suami Rini.
"Pak, saya temen Rini di IPB dan ini suami saya. Bang, kenalin nih temen dulu di IPB."
Tiba-tiba suami Rini bilang,"Iya dulu sering lihat waktu di kampus."
"Lho, IPB juga? Kok Rini nggak bilang-bilang?"
Rini tertawa, "Seangkatan kok!"
Tinggal Ummi yang menahan malu karena sudah lupa sama suami Rini. (Sampai sekarang Ummi masih belum ingat namanya).

16 April 2006
Jalan-jalan ke Puncak

Umi ceritain nanti aja ah ....

Tuesday, April 11, 2006

Setahun Faw-faw

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 4:04 PM
Faw-faw si Kepompong kini telah jadi kupu-kupu yang lincah. Saudara dan kenalan yang sudah lama tidak melihatnya terheran-heran dengan keaktifannya. Padahal dulu ,pada bulan-bulan awal setelah kelahirannya, kami sampai konsultasi ke DSA karena Faw-faw terkesan anteng dan jarang menangis. DSA-nya hanya berkomentar,"Mungkin anak yang pertama terlalu aktif"

Usia Faw-faw sekarang sudah 1 tahun lebih 15 hari. Dia sudah mulai berjalan 5-6 langkah, atau tepatnya berlari karena dia tidak mau pelan-pelan. Dia juga sudah nak dan turun dari tempat tidur, kursi, dan meja.

Sepatah dua patah kata sudah terucap dari mulut mungilnya.
Setiap melihat kucing dan binatang berbulu lainnya dia selalu berkata,"Push."
Untuk memanggil abangnya ia berteriak, "Ba .... Appa ..."
Kadang ia menunjuk ke atas plafon sambil berkata,"Caa."(Maksudnya cicak)."
Atau yang membuat Abi surprise adalah kata,"Adza..." yang diucapkannya saat mendengar suara adzan dari corong pengeras masjid Darrussalam dekat rumah kami.

Faw-faw juga selalu membuat Ummi ingin segera tiba di rumah setiap hari. Karena Faw-faw akan merajuk untuk meminta jatah ASI dengan ekspresi peruh harap.

Mengapa Ummi Bekerja?

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 3:48 PM
"Daffa, sekarang sudah malam. Daffa harus segera tidur."
"Kenapa?"
"Supaya besok Daffa bisa bangun pagi-pagi"
"Kenapa?"
"Karena besok Ummi bekerja, jadi Daffa bisa shake hand sama Ummi sebelum Ummi berangkat."
"Kenapa Ummi bekerja?"
"Karena dengan bekerja Ummi bisa membantu orang-orang"
"Kenapa membantu orang-orang?"
"Karena Allah menyuruh kita membantu orang lain."
"Kenapa?"
"Karena bekerja dan membantu orang lain itu ibadah. Jadi kalo Ummi mengerjakan perintah Allah Ummi dapat pahala"
"Kenapa?"
"Karena dengan pahala yang banyak Ummi bisa masuk syurga."
"Kenapa"
"Karena di syurga itu asyik. Bisa punya mainan banyak, bisa makan permen, rumah besar, bisa ketemu Nabi Muhammad, bisa ketemu Allah"
"Daffa juga mau masuk syurga. Tapi sama Abi juga, Faw-faw, mas Naufal, mas fachry, Zaidan, om Wawan. Eh sama mbak Murni ... trus sama Emung."
"Amin. Yuk kita berdoa dulu."

Wednesday, March 22, 2006

ALLAH BERSAMA KITA

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 10:41 AM
Ketika ditimpa masalah yang sama, misalnya permasalahan keuangan, setiap orang mengambil jalan untuk mengatasinya dengan cara berbeda-beda: ada yang berhutang, ada yang menjual sisa-sisa miliknya, ada yang berkerja serabutan (jadi pemulung pun tidak apa, yang penting halal), ada yang (maaf) melacur, ada yang gantung diri.
Dunia ini adalah tempatnya masalah dan persoalan. Tidak seorangpun dapat lari darinya.
Bagaimana kita menghadapi permasalahan itu adalah yang membuat nilai seseorang berbeda dari yang lainnya.
Yang penting kita ingat adalah bahwa ALLAH selalu bersama kita, tak peduli siapapun kita. Tapi apakah kita selalu bersama ALLAH? Hanya kita sendiri yang mampu menjawab.

Sekolah Alam II (Sedih)

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 10:02 AM
7 Februari 2006
Selepas shalat subuh Ummi bersiap-siap dengan semangat tinggi untuk mengambil formulir pendaftaran sekolah di Sekolah Alam. Rencananya tahun ini Daffa mau dimasukin ke Play Group B.

Sampai di Sekolah Alam sudah hampir jam 6. Ummi dan Abi tadinya menyangka sudah dating cukup pagi, ternyata antrian untuk mengambil nomor formulir sudah berjajar belasan orang.

Waduh Ummi jadi deg-degan, dapat nomor nggak ya? Jatahnya kan cuma 17 formulir.
Ummi itung-itung, kok sudah banyak ya ... Untungnya ada yang nyeletuk, "Ini banyak yang suami istri kok" Senyum pun kembali terkembang.

Eh ada yang nyeletuk lagi, "Jangan ge er dulu, karena anak kami kembar tiga"

Ngobrol-ngobrol ... sana sini, ternyata ada yang ngantri sejak jam 3 pagi! Padahal loket baru buka jam 7 nanti.

Alhamdulillah Daffa dapat formulir nomor 13.

14 Februari 2006
Abi ke Sekolah Alam untuk mengembalikan formulir yang sudah diisi rapi, dilampiri dengan copy akta kelahiran dan foto Daffa
Ummi berpesan,"Jangan lupa formulirnya difotokopi dulu ya, Bi"

Sorenya ummi baca-baca lagi fotokopian formulir itu. Duh ... Ummi lupa ngisi tinggi badan Daffa.

15 Februari 2006
Abi balik lagi untuk mengisi kekurangan data yang kemarin.

25 Februari 2006
Daffa lulus persyaratan administrative. Sabtu depan Ummi dan Abi diwawancarai bersama 13 calon orang tua murid lainnya

4 Maret 2006
Wawancara calon ortu. Di sekolah lain biasanya yang ditest anaknya, tapi kalau di Sekolah Alam justru orang tua yang "ditest"
Kok jadi deg-degan gini sih?

Gara-gara grogi, kadang-kadang Ummi dan Abi jadi nggak kompak menjawab pertanyaan pewawancara.

11 Maret 2006
Lihat pengumuman, tapi kok nggak ada? Jangan-jangan diumuminnya minggu depan.
Menurut web site-nya pengumuman hasil wawancara adalah tanggal 18 Maret 2006, tapi di leaflet kok tanggal 11 Maret 2006. Mana yang bener ya?

14 Maret 2006
Ditelepon Sekolah Alam, besok Daffa mulai sit in.

15 Maret 2006
Hari pertama sit in, Daffa dianter Ummi dan Abi. Daffa kelihatan senang bertemu teman-teman dan guru baru. Daffa tidak lagi mempedulikan Ummi dan Abi. Daffa juga tidak minta ditungguin. Nice boy.

Sepulang sit ini Ummi dan Abi mencecar Daffa dengan pertanyaan seputar sekolah.
"Daffa mau ‘sekolah jauh’. Daffa main pasir. Temen Daffa ada tiga yang nangis, ditinggal ibunya. Daffa ... Daffa ... " begitu mulut kecilnya berceloteh.

17 Maret 2006
Sit in hari kedua. Masih lancar.

20 Maret 2006
Daffa pilek agak berat, tapi masih harus ikut sit in.
Ummi sedih karena Abi mengingatkan Ummi untuk tidak terlalu bernafsu menyekolahkan Daffa ke Sekolah Alam. Daffa terlihat kecapean. Tadi siang ketika yang lain main di kolam pasir, Daffa hanya duduk di tangga saung kelas.

Ketika ditanya gimana tadi di sekolah Daffa Cuma menjawab,"Daffa cape, Ummi"
Ummi nggak maksa sayang ... Kamu berhak memilih.

21 Maret 2006
Malam ini Daffa mengejutkan Ummi karena menyambut Ummi dengan ceria dan berkata, "Ummi bagus ...Ummi bagus!"
""Ini,"jawab Daffa sambil menunjuk kerudung hijau yang Ummi pakai.

Tengah malam kami terbangun karena Daffa menangis. Flunya semakin parah, asmanya kambuh.

22 Maret 2006
Seharusnya ini Daffa sit in lagi hari ini, tapi dia masih lemes karena flu dan begadang semalam. Ummi dan Abi, setelah melalui diskusi panjang dan berserah pada Allah, akhirnya memutuskan Daffa tidak melanjutkan proses seleksi di Sekolah Alam.

Ummi menelpon Bu Asih untuk menyampaikan keputusan ini. Duh ... beratnya mulut Ummi mengucapkan keputusan ini.

Mungkin belum sekarang. Mungkin tahun depan atau dua tahun lagi. Insya Allah.

Monday, March 13, 2006

Selamat Ulang Tahun

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 7:18 AM


Tidak ada lilin, tidak ada kue ulang tahun
Yang ada adalah ciuman dan pelukan sayang dariku dan suami untuk DAFFA, tepat di usianya yang ketiga tanggal 5 Maret yang lalu. Daffa yang tidak mengerti arti ulang tahun hanya terbengong-bengong.

Tanggal 26 Maret depan, Fawwaz pun akan berusia setahun.
Fawwaz yang waktu baru lahir terkesan anteng sehingga kami menyebutnya "kepompong" sekarang telah menjadi kupu-kupu yang lincah. Belum bisa berjalan memang, tapi dia telah bisa naik dan turun dari tempat tidur, serta menaiki sepeda abangnya.

SELAMAT ULANG TAHUN, Nak ....
Kami mendoakan keselamatan kalian di dunia dan akhirat.

Monday, February 27, 2006

Anak-anak tetangga

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 1:53 PM 0 komentar
Hari-hari kami makin sibuk ....

Biasanya keluarga kami hanya disibukkan dengan urusan internal. Abang dengan kuliah, anak-anak, dan bisnisnya; aku dengan pekerjaan (Rinto pindah jadi Picab di Cirebon, kerjaannya pindah ke aku sampai datang penggantinya), anak-anak, dan urusan rumah tangga.

Sekarang ini kesibukan kami bertambah dengan hadirnya remaja-remaja di sekitar rumah kami untuk diskusi, belajar iqro', baca buku, nonton film dokumenter, atau sekedar ngobrol dan curhat. Ada yang datang karena diminta suamiku (mereka karyawan suamiku), ada yang karena sering nongkrong di sekitar rumah kami, ada pula yang dititipkan oleh orang tuanya.

Meskipun menyibukkan, tapi kami senang karena kami bermanfaat bagi orang lain. Bukankan sebaik-baik muslim adalah yang bermanfaat bagi muslim lainnya? Jika ada sedikit yang bisa kami lakukan untuk perbaikan ummat, mungkin inilah perwujudannya.

Lagi pula aku berpikir: siapa yang tahu umur kami, jika umurku dan suamiku nanti tidak panjang maka aku berharap anak-anakku dipelihara Allah melalui tangan orang-orang yang mau meluangkan waktunya untuk mendidik mereka.

Monday, January 30, 2006

TAHUN BARU

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 12:23 PM 0 komentar
HARPITNAS, begitulah hari ini.

Kemarin hari Minggu, orang beramai-ramai merayakan tahun baru Imlek. Besok tanggalan menunjukkan warna merah, yang berarti libur karena merayakan tahun baru Hijriyah.

Setiap hari adalah sama, bagaimana kita mengisi hari itulah yang membuat berbeda.

Aku termasuk orang yang sering melupakan hari-hari "penting". Saat ini aku bahkan kesulitan untuk mengingat tanggal perkawinanku dengan my hubby. (Terlalu nggak sih?) Karena sifatku yang pelupa aku punya buku catatan yang tidak bisa dbilang catatan harian, tapi mirip-mirip begitu.

Anyway … balik lagi ke persoalan hari. Bagaimana kabar kita hari ini? Apakah kita lebih baik dari hari kemarin? Masih sama dengan yang kemarin? Atau lebih baik dari kemarin?

Kalau mau beruntung, wujudkan hari ini lebih baik dari hari kemarin.

SELAMAT TAHUN BARU!!!

Mari jadikan diri kita, keluarga kita, lingkungan kita, negri kita, dunia kita LEBIH BAIK DARI KEMARIN.

Please deh ... jangan menjadi sumber permasalahan baru. Mencoba untuk cari solusi untuk permasalahan yang ada aja susah ... kok mau nambah masalah.

Wednesday, January 18, 2006

Dalam Rahim Ibu

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 2:12 PM 0 komentar

Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

Thursday, January 12, 2006

Hukuman Buat Fachry

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 7:49 AM 0 komentar
Sore itu Fachry (kelas 4 SD) sedang melakukan push up di garasi rumahnya. Melihat si sulung sedang push up Umminya heran. Bukan apa-apa, semua juga tahu kalau Fachry bukanlah penggemar olahraga seperti Naufal (kelas 1 SD) yang jago main futsal. Fachry lebih suka main marawis dan game komputer.

"Kakak lagi ngapain?"
"Push up, Mi"
"Rajin olahraga nih?"
"Bukan, Mi. Aku sama Ade (sebutan untuk Naufal) kan punya peraturan baru. Siapa yang makan sambil berdiri harus push up"
"Naufalnya mana"
"Lagi main bola kali sama temen-temennya"

HARI GINI ... di tengah carut marut hukum dan keadilan di negeri ini, seorang anak kelas 4 SD memberikan contoh bagaimana menghukum diri sendiri tanpa ada manusia lain sebagai saksi, penuntut, maupun hakim. Semuanya lahir dari kesadaran dan kedisiplinan diri bahwa setiap peraturan ada untuk ditaati, bukan dilanggar.

Ah , Fachry ... Aku jadi ingat ketika dia masih TK dan belum bisa membaca jam. Di tengah asyiknya bermain komputer, dia bertanya kepadaku, "Tante, sekarang sudah jam berapa"
"Jam delapan kurang 10 menit"
"O... jadi sepuluh menit lagi aku mainnya. Kan jam delapan aku harus tidur"

Monday, January 02, 2006

Sehat Sebelum Sakit

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 11:16 AM 1 komentar
Kesadaran Siddharta Gautama muncul ketika ia menyaksikan orang tua, orang sakit, dan orang meninggal. Inilah yang merupakan titik balik dalam kehidupannya, sehingga kemudian ia menyebarkan agama Budha.

Di dalam agamaku, Islam, ada hadits yang menyatakan bahwa setiap manusia akan ditanya di hari akhirat tentang 5 hal yaitu: sehat sebelum sakit, lapang sebelum sempit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, dan hidup sebelum mati.

Akhir tahun ini kulewati dengan berbaring selama 5 hari di tempat tidur karena gejala typhus yang menyerang pencernaanku. Mual... muntah... diare... Perut rasanya diaduk-aduk. Lemes seluruh badan.

Beginilah…. nikmat yang selama ini kuterima dari-Nya baru terasa ketika nikmat itu dicabut. Aku mungkin kurang menyadari betapa nikmatnya sehat sehingga Allah ujikan sakit padaku.

Dasar bandel, aku masih sempet bercanda dengan suamiku...
"Kalau mules dan kontraksi menjelang persalinan sih ada harapan dapat bayi yang ditunggu-tunggu ya Bang... Tapi kalo mules begini siapa yang ditunggu?"
 

sanifamily Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez