Monday, November 19, 2007

Peserta Termuda Flying Fox

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 8:26 AM 2 komentar

Ahad 17 November 2007, kantor Ummi mengadakan halal bi halal (telat banget nggak sih?)

Tadinya Ummi cuma mau berangkat sendiri mengingat si Abi lagi ada acara yang lebih penting. Menjelang berangkat ternyata Fawfaw ngotot mau ikut. Daripada ribut, Ummi izinin aja deh.

Alhamdulillah, Fawfaw menunjukkan sikap manis selama acara.

Bahkan pada saat shalat dhuhur, dia duduk manis di mushalla menunggu Ummi wudhu.

Setelah selesai shalat dhuhur arena permainan anak-anak pun dibuka. Fawfaw sangat tertarik melihat anak-anak yang melayang di udara dengan flying fox.

"Aku mau ikut, Ummi," katanya berulang-ulang sambil merajuk.

Ummi pun menanyakan kepada operator flying fox, berapa umur minimum anak-anak yang boleh ikut.

Operator :"SD juga boleh, Bu"
Ummi :"Segini nih.... baru 3 tahun (kurang dikit)"
Operator :"Asal berani sih, Bu"

Ummi :"Adek berani?"
Faw Faw :"Berani"
Operator :"Ya udah, boleh"

Duh, Ummi cemas nungguin Faw Faw yang lagi ngantri untuk dipasang pengaman.
Takut dia rewel di atas sana, atau menangis minta turun karena bosan kelamaan ngantri.

Akhirnya tiba giliran Faw Faw. Suuuuut
Ummi pun berlari menuju posisi landingnya untuk ikut menangkap tubuh mungil Faw Faw.

Alhamdulillah .... Faw Faw turun dengan selamat. Tidak ada ekpresi takut sedikitpun di wajahnya.

Thursday, November 15, 2007

Catatan Perjalanan ke KL

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 8:29 AM 0 komentar
Tanggal 5-6 November 2007, Ummi dan temen-temen berkesempatan menghadiri seminar berjudul Islamic Financing in Aviation di Kuala Lumpur.

Sesuai rencana, kami berangkat dari Jakarta tanggal 4. Pagi itu sudah terjadi kehebohan, karena pesawat berangkat pukul 9.20, sementara pukul 7.00 Fitri masih ada di rumahnya di Cibubur sementara kami telah menunggunya di Bandara. Tidak sampai di situ ketika check in .... ternyata sisa masa berlaku paspornya hanya 4 bulan. Akhirnya dengan argumen bahwa kami sudah punya tiket PP dan tujuan kepergian kami hanya mengikuti seminar, petugas Bandara mengizinkan Fitri check in. Hanya saja dia tidak menjamin Fitri akan diijinkan oleh petugas imigrasi Kuala Lumpur.

Bismillah deh berangkat.

O, ya karena kami menggunakan pesawat SQ, maka kami ”TERPAKSA” pulang pergi kami transit di Changi selama 3 jam. He he he ..... di Transit Mall sempet beli oleh-oleh buat Daffa, Faw-faw, dan Abinya.

Taman Anggrek di Changi

Setelah perjalanan 0,5 jam dari Changi ke KLIA dan hampir 2 jam dari KLIA akhirnya kami sampai di tempat menginap sekaligus seminar di daerah Bukit Bintang. Setelah check in dan mandi, kami makan di kaki lima di seberang hotel, trus jalan-jalan menyusuri Bukit Bintang. Kebanyakan sih Shopping mall, tapi ada juga pedagang kaki lima yang menjual cendera mata khas Malaysia seperti kaos, gantungan kunci, pensil, dll.

Esok paginya mulailah kami mengikuti seminar.

Materinya sih teknis banget. Dari dasar-dasar Islamic Financing dibanding Conventional Financing, Aplication of Islamic Financing in Aviation, Types of Transaction Structures, Insurance&Risk Issues, dan Legal&Regulatory Consideration. Karena tidak semua pesertanya muslim, maka banyak hal yang harus dijelaskan detil oleh para pembicara.

Di seminar itu Ummi mendapatkan surprise tersendiri lho. Waktu registrasi, mata Ummi tertuju pada satu name card peserta yang bertuliskan “Asim Q. Kazmi”.
“Asim ikut!”
”Asim siapa?”
”Yang dari ILIC (International Leasing&Investment Company), orang Kuwait itu!”

Ummi dan temen-temen penasaran, pengen tahu seperti apa sih Mr.Asim itu. Orang yang selama ini ngerjain proyek bersama dengan Ummi tapi hanya komunikasi lewat email. Nah, menjelang acara dimulai masuklah seseorang berperawakan tinggi besar dan berkacamata. Reflek kami menyebut namanya.... ”Asim!”

Dia terkejut setengah mati. ”Saya orang asing di sini, nggak kenal siapa-siapa, tahu-tahu saya diteriakin, saya salah apa?” Begitu katanya pas break makan siang bersama. Ternyata bapak dua putri pemegang passport Canada yang bangga sebagai Pakistani ini suka sekali ngobrol.

Selama dua hari itu .... setiap selesai seminar kami langsung kabur untuk jalan-jalan. Pertama kami mengunjungi Mall di Damansara Street, yaitu The Curve dan Ikea. Ibu-ibu, betah banget lama-lama di Ikea, mall khusus untuk keperluan rumah tangga. Kami berhenti setelah ada sinyal-sinyal lapar dari perut. Nyam-nyam-nyam makan malam kali ini ala Thailand dengan Tom Yam yang super pedas dan berbumbu kental.

Fitri tiba-tiba sesak nafas. So, nyantai dulu sambil ngeteh

Setelah seger, siap jalan lagi

Bawa belanjaan dari IKEA, yang lain lagi nawar taksi

Malam berikutnya kami ke KLCC di mana Twin Tower berdiri. Kami naik monorel dari Bukit Bintang ke Bukit Nanas, trus jalan kaki. Yang menjadi tujuan adalah konter sepatu, apalagi kalau bukan VINCCI. Setelah berputar-putar kami akhirnya berhenti di KFC. Sebenarnya nggak asyik banget makan di sini, tapi karena sudah sangat lapar ya sudahlah embat aja. Maklum menu dan rasa KFCnya kan beda dengan di Jakarta. Yang di Jakarta aja Ummi makan kalau lagi emergency kalau lagi susah nyari menu halal, apalagi di sini duh sambelnya aneh ... rasanya aneh.



Tengah malam kami beristirahat di deket air mancur depan Twin Tower sambil berfoto-foto ria. Ternyata banyak turis-turis lain yang melakukan hal yang sama. Tapi kami beruntung karena, juru potret kami rela melakukan apa saja untuk mendapatkan hasil terbaik. Lihatlah gaya Bang Agus ini.


Dan hasilnya .....

Menjelang tengah malam di depan Twin Tower

Keesokan harinya, pagi-pagi kami bersiap-siap untuk kembali ke Jakarta.

Perempuan-perempuan penggemar warna "aman" siap pulang ke Jakarta


Bergaya sebentar sebelum belanja oleh-oleh terakhir di KLIA

Santai di Changi sambil nunggu pesawat ke Jakarta

Friday, November 09, 2007

Sariawan

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 9:02 AM 1 komentar
Penyakit yang paling sering menghinggapi Abi adalah sariawan. Sejak SMP, itu penyakit gak ada bosannya mampir di bibir dan lidah abi. Selidik punya selidik, Abi terlahir dalam keluarga besar penderita sariawan. Nenek, Ummi Zubaidah, Tante Darjah, dan banyak lagi orang-orang dengan sariawan dalam keluarga Abi.

Kalau sedang kena sariawan, mereka jadi bener-bener sensitif. Makan tidak enak, ngomong tidak enak.... jadinya cemberut terus deh.

Karena tahu bagaimana menderitanya, maka Abi berharap agar anak-anak tidak mendapat penyakit bawaan itu.

Tapi rupanya Allah berkata lain. Menjelang keberangkatan Ummi untuk mgnhadiri seminar di Kuala Lumpur, Ummi mendapati suhu badan Faw-faw naik, susah makan, dan sering menangis. Mulanya Ummi pikir dia kena flu, ternyata bukan. Sewaktu Ummi suapin, tiba-tiba Faw-faw berkata, "Mulutku sakit kalau makan!"
Lalu Ummi minta dia untuk membuka mulutnya .... wow! Ummi langsung memanggil-manggil Abi.
"Abi ... Abi .... sini deh!"
"Ada apa?"
"Sini dulu, lihat Faw-faw!"
kemudian ketika Abi datang Ummi minta dia untuk melihat mulut Faw-faw. Lidah dan bibirnya kena sariawan. Duh, kasihan ....

Malam itu Ummi peluk Faw-faw, tak terasa air mata Ummi meleleh. Dengan penderitaannya Faw-faw tidak terlalu rewel. Dia berusaha tetap makan, meskipun sulit. Sekali-sekali menangis, sekedar mengekspresikan rasa sakit di mulutnya.
 

sanifamily Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez