Monday, January 11, 2010

Sepatu Bola

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 8:33 AM 0 komentar
Kemarin badan Ummi berasa nggak enak banget. Tapi karena terlanjur janji sama Daffa untuk mendaftar ke sekolah sepakbola di Stadion Lebak Bulus, akhirnya jam 9 lewat dikit Ummi jalan juga sama Fafaw dan Abi. Eh, taunya tuh sekolah lagi libur sampai tanggal 14 Januari. Ya udah, minggu depan deh balik lagi.

Makin siang badan Ummi makin gak karuan. Pusing, ngantuk, mual, badan ngreges ...

Sebenarnya ada beberapa agenda siang itu, tapi berhubung badan nggak mau kompromi maka semuanya dicancel. Dari siang sampai sore, Ummi hanya berbaring-baring di kamar ditemenin Fafaw yang asyik main. Tumben dia anteng banget main sendiri.

Sementara Abi dan Daffa berburu sepatu bola sejak ba'da dhuhur. Awalnya mereka ke Pasar Taman Puring yang memang dikenal banyak menjual perlengkapan olahraga. Ini berdasarkan rekomendasi teman Abi yang memang senang main bola. Tapi ternyata sepatu bola ukuran Daffa nggak ada yang jual.

"Mi ... sepatu bolanya nggak ada!" kata Abi menelepon Ummi.
"Ya udah, coba ke Pasaraya aja. Di bagian sport. Lantai atas," jawab Ummi.

Lalu mereka pun melanjutkan perjalanan ke Pasaraya dan tiba di rumah menjelang Ashar tanpa membawa hasil. Di sana pun ternyata yang ada adalah ukuran 34 ke atas.

Sore itu wajah Abi dan Daffa terlihat lelah sekali.

"Abi nggak coba ke PIM?" tanya Ummi. Sebenarnya Ummi bingung juga sih, kenapa mereka nyari ke tempat yang jauh sementara PIM kan jauh lebih dekat.

"Oke! Ayo berangkat, Daff!"

Menjelang maghrib mereka pulang dengan membawa sepasang sepatu bola berwarna hitam dengan aksen merah berukuran 30 1/2. Akhirnya .....

Thursday, January 07, 2010

Dampak Buruk Televisi (Again)

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 10:35 AM 0 komentar
Dapat artikel lagi tentang dampak buruk Televisi bagi anak-anak. Makin menguatkan keputusan yang sudah diambil.

TV Bisa Membuat Anak Lambat Berbicara

LONDON--Bila ada hal yang patut disalahkan atas lambatnya kemampuan berbicara si kecil adalah tayangan televisi. Sayangnya, orangtua juga turut berperan sebagai penyebab lambatnya kemampuan berbicara si kecil.

Sebuah riset yang diterbitkan di Inggris, baru-baru ini mengungkapkan 1 dari 4 anak laki-laki, dan 1 dari 7 anak perempuan memiliki masalah dalam hal kemampuan berbicaranya, dan diperkirakan sekitar 4 persen dari jumlah anak yang berusia 3 tahun belum bisa berbicara.

Para peneliti di Inggris menyimpulkan keterlambatan anak berbicara ini turut dipengaruhi oleh faktor keluarga yang sering mengajaknya menonton televisi secara terus menerus. Kerasnya, suara televisi membuat anak kecil sulit memahami bahasa orang dewasa di sekitarnya.

Riset yang diketuai, Jean Gross mencatat. 3 persen dari bayi yang ada memiliki masalah kesulitan bicara yang signifikan. Anak-anak ini berusaha berjuang untuk mengerti kata apa yang diucapkan oleh orangtua atau kakaknya ketika ada suara televisi yang ikut terdengar, meskipun sebenarnya anak tersebut tidak ikut menonton televisi.

"Otak seseorang tidak meningkatkan pembelajaran dari mesin. Tapi bayi atau anak yang masih kecil akan mempelajari mimik wajah dan suara yang didengarnya dari orang-orang disekitar," ujar Jean Gross, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (5/1)

Riset yang melibatkan 1.000 orangtua, ditemukan sekitar 22 persen anak laki-laki dan 13 persen anak perempuan mengalami kesulitan berbicara dan memahami pembicaraan orang lain. Tak hanya itu, diketahui sekitar 25 persen dari keluarga itu menghabiskan sebagian besar waktu atau sepanjang hari berada di depan televisi.

Padahal, anak-anak mengucapkan kata-kata pertamanya saat memasuki usia 10-11 bulan dan sudah mulai lancar berbicara saat berusia 3 tahun, nyatanya anak-anak yang sering menonton televisi mengalami keterlambatan.

Hal ini diperparah dengan 1 dari 10 anak-anak memiliki televisi di dalam kamar tidurnya."Proporsi anak yang mengalami kesulitan berbicara dan memahami percakapan orang lain lebih banyak terjadi pada anak laki-laki, meskipun belum dapat diketahui mengapa bisa demikian," tambahnya.

Dia menggaris bawahi, waktu yang penting untuk bayi belajar berbicara terjadi selama 3 tahun pertama kehidupannya. Pasalnya, saat itu otak bayi sedang berkembang pesat.

Bayi pada usia itu akan mudah mengerti apa yang dibicarakan oleh orangtuanya meski belum bisa mengucapkannya dengan baik. Maka jika anak terlalu sering menonton televisi, dirinya tidak akan belajar komunikasi dua arah. cr2/rin
 

sanifamily Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez