Monday, December 20, 2010

Gigi dan Sepakbola

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 2:41 PM 0 komentar

Judul yang nggak nyambung sama sekali. Tapi karena momentnya berbarengan, ya disatuin saja.

Hari Rabu yang lalu gigi susu Daffa tanggal untuk pertama kalinya. Gigi yang tanggal itu adalah gigi seri bawah bagian kiri.

Daffa memaknai tanggalnya gigi susu ini dengan kegembiraan. Mungkin apa yang kami diskusikan sejak ia memasuki usia 7 tahun mempengaruhi sikapnya itu. Saya sering mengatakan bahwa usia 7 tahu adalah usia istimewa, saat seorang anak memasuki bab baru dalam kehidupannya. Usia ini biasanya ditandai dengan tanggalnya gigi susu dan berganti dengan gigi permanen. Nah gigi permanen tersebut, harus dijaga dengan baik karena gigi ini akan bersama kita sampai dewasa. Kalau gigu permanen rusak, maka tidak akan tumbuh gigi baru yang menggantikannya.

Sejak beberapa hari sebelumnya, Daffa sudah menunjukkan giginya yang mulai goyah. Dia tampak antusias menunggu kapan gigi itu akan tanggal.

Di hari yang sama (ini cerita tentang sepkbolanya), Daffa mengikuti pertandingan sepakbola di sekolahnya. Ini dalam rangka funweek atau dulu disebut classmeeting. Sejak kelas 1 Daffa memang sudah menjadi anggota salah satu tim sepakbola di Sekolah Alam Indonesia. Tiap tim di sekolah, terdiri dari perwakilan kelas 1 sampai kelas 4.

Waktu kelas 1, posisi Daffa adalah Bek alias Back. Sekarang dia mulai maju sebagai gelandang. Di pertandingan semifinal, dia berhasil menyarangkan satu-satunya gol untuk tim Lighting Vortex yang membawa timnya masuk final keesokan harinya.

Bravo Daffa...
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sunday, December 12, 2010

Home Made Plastisin

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 2:12 PM 0 komentar

Hujan mengguyur Jakarta Minggu pagi ini. Mau keluar rumah...ah males. Tapi anak-anak butuh kegiatan. Ngapain ya?

Bikin plastisin yuk!

Bahan:
- 250 gr tepung terigu
- 1/2 gelas air
- 3 sdm minyak goreng
- 1 sdm garam
- pewarna makanan

Cara membuat:
- campur semua bahan
- uleni
- awalnya agak lengket, tapi terus saja uleni sampai kalis

Kalau buat saya sih sebenarnya lebih cepat pake mixer spiral ( seperti membuat roti/donat), tapi ternyata proses mengaduk-aduk ini sangat dinikmati oleh anak-anak.

Hari ini kami membuat plastisin merah, kuning, dan hijau. Untuk membuat warna kuning, anak-anak memarut kunyit, mencampur dengan air, dan menyaringnya.

Benar-benar mengasyikkan.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Saturday, December 04, 2010

Rempongdotcom

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 12:49 PM 0 komentar

Akhirnya...kelar juga
Siap berangkat camping!
Ha ha ha ha
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Wednesday, December 01, 2010

Sepupu-Sepupu

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 2:48 PM 0 komentar

Setiap weekend suasana rumah kami selalu berubah.

Kalau minggu lalu rumah kami sepi karena anak-anak nginep di Cilandak, maka hampir dipastikan bahwa minggu ini rumah kami akan kedatangan tamu-tamu cilik.

Senangnya melihat anak-anak bermain bersama. Suatu hal yang tidak pernah saya lakukan di masa kecil saya dulu. Bukannya nggak mau, tapi jarak yang memisahkan saya dengan sepupu-sepupu terlalu jauh. Jarak dalam arti sebenarnya yaitu lokasi dan jarak usia.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Friday, September 17, 2010

Test

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 4:13 PM 0 komentar
Nyoba ngeblog via email. It's work!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tuesday, August 10, 2010

H-6 BLW

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 8:27 PM 0 komentar
H-6 BLW,Nara baru 2 kali pup.

Pup yang pertama di hari ketiga. Konsistensi, volume, dan warnanya nggak jauh beda dengan pup sewaktu masih ASIX. Emaknya cukup tenang.

Malam ini pup yang kedua. Tampaknya Nara harus berjuang keras untuk mengeluarkannya. My baby sampai gemrobryos (spik in bahasa plis  ). Pupnya sudah berbentuk, kayak pup orang dewasa. Catatan buat emak : seimbangkan porsi karbohidrat dengan serat (buah + sayur) dan perhatikan asupan cairan seperti jus, ASI, dan air putih. Yang disebut terakhir ini memang belum dikasih ke Nara, mau nanya-nanya dulu ah

Monday, August 09, 2010

Nara Lulus ASI Ekslusive

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 8:52 PM 0 komentar
Alhamdulillah, tanggal 5 Agustus kemarin Nara lulus ASIX 6 bulan. Walaupun sebenarnya lebih tepat jika dikatakan bahwa saya yang telah lulus ujian memberi ASIX selama 6 bulan ini.

Buat semua ibu, khususnya yang bekerja-seperti saya, memberikan ASIX butuh perjuangan tersendiri. Apa yang saya lakukan sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh ibu-ibu yang lain, tapi saya ingin menuliskannya di sini hingga suatu saya bisa mengenangnya suatu saat nanti. Saya bersyukur, persiapan mental dan teori saya semakin banyak untuk Nara. Dulu saya hanya tahu ASIX 4 bulan, tapi sejak Nara belum lahir saya sudah tahu bahwa bayi sebaiknya diberi ASIX sampai 6 bulan.

Saya pun melakukan berbagai hal agar bisa lulus ujian ini.
1. Banyak membaca. Ya... Mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang hal-hal yang berkaitan dengan ASIP. Bagaimana metode-metode memerah, manajemen penyimmpanan, cara memberikan ASIPn dll. Kurangnya pengetahuan seringkali menyebabkan kegagalan pemberian ASIX, meskipun ibu sudah memiliki keinginan yang kuat untuk memberikan ASIX.
2. Menyiapkan alat perang. Apapun metode pemerahan yang dipilih, berikut ini alat perang yang dibutuhkan:
- breastpump (manual breastpump, electric breastpump, atau bahkan cukup tangan kita sendiri),
- botol. Jika memerah dengan tangan, pilihlah botol yang berlubang cukup lebar. Jika memerah dengan pompa, maka perhatikan ukuran leher botol yang kompatibel dengan pompa. Untuk menyimpan ASIP saya mencoba memakai beberapa jenis botol di antaranya botol plastik Medela, botol kaca Pax, botol plastik pigeon, dan kombinasi botol You C 1000 dengan tutup botol Frestea. Yang saya sebut terakhir ini menurut saya paling oke karena : harganya murah (bisa gratis), BPA free, tahan panas dan dingin, bentuk langsing sehingga tidak makan tempat di freezer.
- coolerbag. Kita membutuhkannya untuk mengangkut ASIP dari kantor ke rumah.
- pendingin : blue ice, ice gel, atau es batu biasa untuk menjaga ASIP tetap dingin selama di kantor sampai ke rumah
- kulkas berfreezer. Pastinya ini sangat diperlukan untuk menyimpan ASIP kita
- penghangat ASIP. Gunanya untuk menghangatkan ASIP sebelum diberikan kepada bayi. Yang elektrik ada, mau pake cara manual juga bisa yaitu air panas dalam mangkuk yang digunakan untuk merendam ASIP dalam botol
- pemanas air. Jika di kantor tidak ada dispenser panas atau kompor listrik, kita bisa membeli alat pemasak air. Yup air panas kan kita butuhkan untuk mensterilkan alat-alat, khususnya corong breastpump. Nah kalo kita memakai metode mermet (manual abis)n maka kita tidak perlu air panas. Kan tangan kita tinggal dicuci bersih aja.
- nursing apron. Untuk menutupi dada kita saat memompa, khususnya jika di kantor tidak ada nursing room. Bagi para pemakai jilbab seperti saya, kayaknya nursing apron nggak perlu deh.
- blue ice ukuran besar. Berhubung negara kita ini masih krisis energy, maka untuk mengantisipasi giliran pemadaman listrik saya menyiapkan blue ice yang selalu disimpan di freezer. Nah kalau tiba-tiba listrik mati, freezer jangan dibuka-buka. Insya Allah ASIP akan tetap beku sampai dengan 6-8 jam.
- cooler box. Bersama dengan blue ice, cooler box akan menkaga ASIP tetap beku. Kita membutuhkannya saat akan membersihkan kulkas atau pemadaman listrik yang cukup lama sehingga kita perlu mengungsikan ASIP ke wilayah yang tidak mati listrik.
- sterilizer. Ada bermacam-macam sterilizer di pasaran, namun sampai sekarang saya masih memakai cara lama untuk mensterilkan peralatan yaitu merebusnya.
- label. Melabeli botol ASIP dengan tanggal dan waktu pemerahan adalah cara agar kita bisa memastikan ASIP diberikan dengan metode FiFO (first in first out)
3. Menabung ASI Perah sejak masih cuti.
Ya, karena saat ini produksi ASI masih melimpah.
4. Membentuk lingkungan yang mendukung. Beritahu suami, pengasuh bayi, teman kerja, dll bahwa kita akan memberikan ASIX, jelaskan tentang ASIX, minta mereka mendukung kita. Dukungan bisa dalam bentuk:
- membantu memberikan ASIP saat kita bekerja
- dorongan moral saat emosi down atau stress yang menurunkan produksi ASI
- penitipan ASIP saat pemadaman listrik. Hubungi beberapa kerabat atau teman yang berada di area yang berbeda ya
5. Sugesti kepada diri sendiri bahwa kita bisa memberikan ASIX
Ini yang paling penting. Semua orang boleh mensugesti, tapi kalau kita sendiri nggak mau ya tetep nggak akan bisa.

Friday, May 21, 2010

Nasi Goreng Kiddie

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 6:10 AM 0 komentar

Bahan :
- 2 piring nasi
- 1/2 buah wortel potong dadu kecil
- 3 batang buncis potong kecil
- 3 sdm jagung pipil
- 4 btr bakso iris tipis
- 1,5 sdm margarin
- 1 sdm kecap manis
- 1sdt saus tiram

Bumbu halus:
- 1 siung bawang putih
- 2 siung bawang merah
- 1 sdt garam

Cara membuat:
- Tumis bumbu halus hingga harum
- Masukkan sayuran dan bakso
- Tambahkan kecap dan saus tiram
- Aduk-aduk hingga sayuran layu dan bakso mengembang
- Masukkan nasi, aduk rata
- Hidangkan hangat dengan pelengkap nugget, sosis, dan kerupuk udang

Thursday, March 18, 2010

Cerita Bando Bayi

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 12:27 AM 1 komentar

Ini foto Inara di usia sebulan. Berbaju putih hadiah dari bude Anis, kaos kaki putih hadiah dari keluarga Ali, dan bando putih hadiah dari tante Hetty.

Sejak Inara masih di perut, Tante Hetty memang pengen banget mendandaninya kelak kalo lahir. Untunglah adik bayi ini bener-bener lahir perempuan. Kesampean deh cita-cita tante Hetty.

Sayangnya ketika tante Hetty datang menjenguk membawa kado (termasuk bando), Inara sedang tidur pulas. Gagal deh tante Hetty melihat Inara berbando.

Saat Inara mau ke RS untuk imunisasi Ummi mendandaninya supaya bener-bener kelihatan bahwa dia perempuan. Soalnya Inara tuh penampilannya agak macho gitu. Pernah Ummi pakein baju, celana, dan bedong yang semuanya pink ... tetep aja ada yang nanya, "Bayinya laki-laki atau perempuan, Bu?"

Nah, gimana Inara sekarang? Udah kelihatan perempuan kan?

Sst...jangan sampai tante Hetty tau ya bahwa sebenarnya Ummi sebel ngeliat bayi gundul dibandoin. Xixixixix...

Monday, February 08, 2010

The Baby Girl

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 9:38 PM 1 komentar

Perkenalkan anggota keluarga kami yang baru... Inara Rakhshanda

Lahir pada hari Jumat 5 Februari 2009 pukul 06.40 WIB dengan berat badan 3,3 kg dan panjang 47 cm.

Monday, January 11, 2010

Sepatu Bola

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 8:33 AM 0 komentar
Kemarin badan Ummi berasa nggak enak banget. Tapi karena terlanjur janji sama Daffa untuk mendaftar ke sekolah sepakbola di Stadion Lebak Bulus, akhirnya jam 9 lewat dikit Ummi jalan juga sama Fafaw dan Abi. Eh, taunya tuh sekolah lagi libur sampai tanggal 14 Januari. Ya udah, minggu depan deh balik lagi.

Makin siang badan Ummi makin gak karuan. Pusing, ngantuk, mual, badan ngreges ...

Sebenarnya ada beberapa agenda siang itu, tapi berhubung badan nggak mau kompromi maka semuanya dicancel. Dari siang sampai sore, Ummi hanya berbaring-baring di kamar ditemenin Fafaw yang asyik main. Tumben dia anteng banget main sendiri.

Sementara Abi dan Daffa berburu sepatu bola sejak ba'da dhuhur. Awalnya mereka ke Pasar Taman Puring yang memang dikenal banyak menjual perlengkapan olahraga. Ini berdasarkan rekomendasi teman Abi yang memang senang main bola. Tapi ternyata sepatu bola ukuran Daffa nggak ada yang jual.

"Mi ... sepatu bolanya nggak ada!" kata Abi menelepon Ummi.
"Ya udah, coba ke Pasaraya aja. Di bagian sport. Lantai atas," jawab Ummi.

Lalu mereka pun melanjutkan perjalanan ke Pasaraya dan tiba di rumah menjelang Ashar tanpa membawa hasil. Di sana pun ternyata yang ada adalah ukuran 34 ke atas.

Sore itu wajah Abi dan Daffa terlihat lelah sekali.

"Abi nggak coba ke PIM?" tanya Ummi. Sebenarnya Ummi bingung juga sih, kenapa mereka nyari ke tempat yang jauh sementara PIM kan jauh lebih dekat.

"Oke! Ayo berangkat, Daff!"

Menjelang maghrib mereka pulang dengan membawa sepasang sepatu bola berwarna hitam dengan aksen merah berukuran 30 1/2. Akhirnya .....

Thursday, January 07, 2010

Dampak Buruk Televisi (Again)

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 10:35 AM 0 komentar
Dapat artikel lagi tentang dampak buruk Televisi bagi anak-anak. Makin menguatkan keputusan yang sudah diambil.

TV Bisa Membuat Anak Lambat Berbicara

LONDON--Bila ada hal yang patut disalahkan atas lambatnya kemampuan berbicara si kecil adalah tayangan televisi. Sayangnya, orangtua juga turut berperan sebagai penyebab lambatnya kemampuan berbicara si kecil.

Sebuah riset yang diterbitkan di Inggris, baru-baru ini mengungkapkan 1 dari 4 anak laki-laki, dan 1 dari 7 anak perempuan memiliki masalah dalam hal kemampuan berbicaranya, dan diperkirakan sekitar 4 persen dari jumlah anak yang berusia 3 tahun belum bisa berbicara.

Para peneliti di Inggris menyimpulkan keterlambatan anak berbicara ini turut dipengaruhi oleh faktor keluarga yang sering mengajaknya menonton televisi secara terus menerus. Kerasnya, suara televisi membuat anak kecil sulit memahami bahasa orang dewasa di sekitarnya.

Riset yang diketuai, Jean Gross mencatat. 3 persen dari bayi yang ada memiliki masalah kesulitan bicara yang signifikan. Anak-anak ini berusaha berjuang untuk mengerti kata apa yang diucapkan oleh orangtua atau kakaknya ketika ada suara televisi yang ikut terdengar, meskipun sebenarnya anak tersebut tidak ikut menonton televisi.

"Otak seseorang tidak meningkatkan pembelajaran dari mesin. Tapi bayi atau anak yang masih kecil akan mempelajari mimik wajah dan suara yang didengarnya dari orang-orang disekitar," ujar Jean Gross, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (5/1)

Riset yang melibatkan 1.000 orangtua, ditemukan sekitar 22 persen anak laki-laki dan 13 persen anak perempuan mengalami kesulitan berbicara dan memahami pembicaraan orang lain. Tak hanya itu, diketahui sekitar 25 persen dari keluarga itu menghabiskan sebagian besar waktu atau sepanjang hari berada di depan televisi.

Padahal, anak-anak mengucapkan kata-kata pertamanya saat memasuki usia 10-11 bulan dan sudah mulai lancar berbicara saat berusia 3 tahun, nyatanya anak-anak yang sering menonton televisi mengalami keterlambatan.

Hal ini diperparah dengan 1 dari 10 anak-anak memiliki televisi di dalam kamar tidurnya."Proporsi anak yang mengalami kesulitan berbicara dan memahami percakapan orang lain lebih banyak terjadi pada anak laki-laki, meskipun belum dapat diketahui mengapa bisa demikian," tambahnya.

Dia menggaris bawahi, waktu yang penting untuk bayi belajar berbicara terjadi selama 3 tahun pertama kehidupannya. Pasalnya, saat itu otak bayi sedang berkembang pesat.

Bayi pada usia itu akan mudah mengerti apa yang dibicarakan oleh orangtuanya meski belum bisa mengucapkannya dengan baik. Maka jika anak terlalu sering menonton televisi, dirinya tidak akan belajar komunikasi dua arah. cr2/rin
 

sanifamily Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez