Friday, November 25, 2005

Anakku Bukan Milikku

Diposkan oleh ummina daffawwaz di 11:14 AM

Berkembanglah anak-anakku
Seperti mekarnya bunga-bunga di pagi hari
Menebar wangi dan keindahan
Membawa berkah bagi semesta

Beberapa hari yang lalu seorang teman kantorku mengeluh. Anaknya yang berusia 3,5 tahun masih belum bisa membaca. Aku merasa heran, apa yang salah dengan anak usia 3,5 tahun yang belum bisa membaca? Toh banyak anak-anak yang lebih besar pun belum bisa membaca. Tapi itu hanya kuucapkan dalam hati, karena aku menghormati keinginannya yang besar untuk menjadikan anaknya seorang anak yang “berkualitas super”

Lalu aku mencoba berdialog dengannya tanpa berusaha menggurui, karena aku sadar bahwa masing-masing orang tua memiliki nilai-nilai tertentu yang dianggapnya paling cocok untuk anaknya. Aku hanya berharap dia tidak memaksakan hal-hal yang terlalu berat untuk anaknya, karena masih banyak tugas perkembangan dan kecerdasan (ada 7 atau 9 jenis kecerdasan lho) yang harus diasah selain hanya kepintaran membaca dan berhitung. Jangan sampai si anak merasa terbebani dan terpaksa melakukan sesuatu hanya karena ingin membuat orang tuanya puas, tapi ia sendiri menderita karenanya.

Aku termasuk orang tua yang beraliran humanis kali ya…. Sedikit banyak memang cara kita mendidik anak-anak dipengaruhi oleh bagaimana orang tua memperlakukan kita. Aku dibesarkan oleh orang tua yang cukup disiplin tapi suamiku yang dibesarkan dengan kebebasan yang luas, sehingga kami cenderung memperlakukan anak-anak dengan kombinasi keduanya, tapi tentunya dengan tambahan ilmu-ilmu pendidikan terbaru yang kami serap.

Aku juga tidak merasa bahwa caraku mendidik anak adalah yang paling benar, tapi setidaknya inilah yang masih aku anggap paling cocok. Mendidik dengan cinta dan sayang, mendidik dengan meyakini bahwa semua anak itu unik dan punya potensi berbeda-beda. Dan menurutku, yang penting adalah bagaimana mendidik anak-anak untuk menjadi manusia yang sejati (manusia seutuhnya yang cerdas secara jasad, akal, dan hati). Bukan menjadi manusia-manusia yang berotak super, tetapi kering dan dingin hatinya.

Oh anakku…. Aku menyayangimu karena Allah memerintahkanku begitu.
Kalian bukanlah milikku, kalian hanya titipan dari-Nya.
Aku tidak bisa memilih-milih apa yang dititipkan.
Aku hanya bertugas menjaga titipan itu tetap pada fitrahnya.
Semoga aku dapat menjaga titipan ini sebaik-baiknya,
sehingga ketika Dia bertanya tentang titipan itu di akhirat kelak,
aku dapat menjawab sambil tersenyum.

1 komentar:

Bunda RaRa on 10:31 AM said...

mom,..i really touched by this post
very2 inspiring,..boleh di link ga ya?

 

sanifamily Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez